penyakit artimia

 

Aritmia adalah salah satu jenis penyakit jantung yang detaknya tidak terjadi secara normal, sehingga perlu dilakukan penangan untuk memperbaikinya. Prosedur penanganan untuk mengatasi penyakit ini disebut dengan ablasi aritmia atau ablasi jantung yang merupakan salah satu jenis intervensi elektrofisiologi. Untuk lebih jelasnya, yuk simak ulsan di bawah ini!

Persiapan yang Perlu Dilakukan Sebelum Tindakan Abali Aritmia

Ablasi aritmia termasuk jenis operasi kecil dan termasuk bagian dari kateterisasi jantung. Sebelum melakukan tindakan ini, seorang pasien akan diberi tahu tentang kegiatan apa saja yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan. Selain itu, dokter juga akan memberi tahu tentang makanan dan obat yang boleh dimakan dan harus dihindari.

Jika diperlukan, pasien akan diminta untuk menjalani rawat inap di rumah sakit sebelum dilakukan tindakan ablasi aritmia ini. Pada rentang waktu tersebut, sebaiknya pasien didampingi oleh anggota keluarganya supaya lebih nyaman saat menjalani pemulihan setelah tindakan medis.

Prosedur Tindakan Medis Ablasi Aritmia

Prosedur ablasi aritmia dilakukan di rumah sakit oleh dokter spesialis jantung dan biasanya berlangsung selama 2 hingga 4 jam. Salah satu jenis intervensi elektrofisiologi ini dilakukan ketika pasien dalam keadaan sadar, namun sebelumnya sudah diberi anestesi lokal agar selama ablasi aritmia berlangsung, pasien tidak merasakan sakit dan cemas.

Ablasi aritmia ini menggunakan kateter yang dimasukkan melalui pembuluh darah yang ada di bagian paha. Paha pasien akan disayat sedikit untuk memasukkan kateter tersebut dan di bagian ujung kateter terdapat elektroda yang nantinya berfungsi untuk menghancurkan jaringan di pembuluh darah yang menyebabkan gangguan irama pada jantung.

Baca Juga : Seperti Apa Pemeriksaan Eletrofisiologi pada Jantung

Tindakan Setelah Ablasi Aritmia dan Perawatan di Rumah

Setelah dilakukan tindakan ablasi, maka pasien akan dipindahkan ke ruang perawatan dan diminta untuk istirahat. Dokter atau perawat juga akan melakukan pengecekan kondisi pasien secara berkala dan pasien biasanya diperbolehkan pulang setelah satu hari menjalani intervensi elektrofisiologi. Dokter juga akan meresepkan beberapa obat yang perlu dikonsumsi oleh pasien.

Obat tersebut berfungsi untuk mencegah terjadinya perdarahan setelah dilakukan tindakan medis. Biasanya, setelah beberapa hari pasien sudah bisa melakukan aktivitas sehari-hari. Akan tetapi, kegiatan yang sifatnya tetap perlu dihindari terlebih dahulu dan tidak mengendarai kendaraan selama beberapa hari tersebut.

Umumnya, bagian paha yang dijadikan tempat masuk kateter akan mengalami memar kecil dan itu adalah hal yang normal. Namun, jika pasien mengalami perdarahan, sesak napas, detak jantung tidak teratur, dan pembengkakan harus segera dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Ablasi aritmia merupakan penanganan untuk penyakit jantung berupa adanya gangguan pada irama jantung. Penanganan ini akan dilakukan ketika jenis pengobatan lainnya tidak bisa menangani penyakit aritmia dengan baik. Untuk itu, dokter akan melakukan tindakan ablasi aritmia tersebut.

Anda bisa cek beberapa fasilitas untuk pengobatan dan perawatan jantung di Heartology Cardiovascular Center, cek websitenya disini : heartology.id

By sari

Leave a Reply